Thursday, February 23, 2006

Mengusir Nyamuk dengan ’Keringat’ Katak

Mengusir Nyamuk dengan ’Keringat’ Katak
Jakarta, Kamis

Kirim Teman Print Artikel
David G Barkasy/www.scserp.com
Katak pohon gendut Australia, mengeluarkan zat yang bisa mengusir nyamuk
Berita Terkait:
Jamur, Senjata Baru Melawan Malaria
Sejenis Burung Hasilkan Pengusir Nyamuk
Ilmuwan Temukan Pengusir Nyamuk Alami

Katak-katak Australia mungkin bisa menjadi senjata ampuh melawan serangan nyamuk. Alasannya, katak-katak itu mengeluarkan zat yang bisa mengusir nyamuk secara efektif.
Dalam percobaannya, para peneliti dari Universitas Adelaide, mengolesi tikus-tikus dengan zat yang dikeluarkan dari tubuh katak pohon gendut jenis Litoria. Hasilnya, tikus-tikus itu tidak digigit nyamuk dalam jangka waktu empat kali lebih lama dibanding tikus lainnya.
Para peneliti memilih untuk meneliti katak karena riset sebelumnya mendapatkan bahwa sekresi katak bisa bertindak sebagai halusinogen dan penghilang rasa sakit yang kuat.
Tim peneliti menemukan pula bahwa dua spesies dari Australia yang lain - katak pohon gurun dan kodok Mjoberg - juga mengeluarkan zat pengusir nyamuk dari kulitnya, walau zat itu belum diujicobakan pada tikus.
Dalam study, tikus yang diberi zat sekresi dari katak pohon gendut tidak digigit nyamuk selama sekitar 50 menit. Sedang yang tidak diberi sekresi katak, sudah digigit nyamuk sejak 12 menit pertama.
Walau begitu keampuhan sekresi katak ini masih kalah dibanding pengusir nyamuk kimia. Tikus yang diberi Deet, bahan kimia yang umum dipakai sebagai pengusir nyamuk, terlindung selama dua jam lebih.
Namun penemuan ini memberi pengetahuan baru mengenai potensi kulit amfibi. "Banyak hal mengenai ekologi kimia katak belum terungkap, padahal banyak yang mungkin berguna," kata para peneliti.
Yang jelas, penggunaan sekresi katak untuk mengusir nyamuk mungkin hal yang kurang praktis. Dr Nigel Hill, ahli pengendalian penyakit dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, mengatakan, zat pengusir nyamuk dari katak ini menarik, namun terbatas penggunaannya.
"Lebih mudah menggunakan pengusir nyamuk berbahan tanaman dibanding yang diambil dari katak, karena tanaman lebih mudah disediakan," katanya.
Sumber:
bbc.co.uk
Penulis:
Wsn

No comments: