Thursday, February 23, 2006

Gua Besar dan Kodok Beracun Jenis Baru Ditemukan di Venezuela

Gua Besar dan Kodok Beracun Jenis Baru Ditemukan di Venezuela
Jakarta, Rabu

Kirim Teman Print Artikel
ist.
Dua helikopter terlalu kecil untuk mendarat di dekat air terjun dalam gua bernama Cueva del Fantasma.

Sebuah gua berukuran besar baru saja ditemukan jauh di pedalaman sebuah bukit di Amerika Selatan. Begitu besarnya, ruangan gua di kawasan hutan lebat di Venezuela ini dapat didarati helikopter. Dua buah helikopter dapat terbang leluasa di dalam gua bernama Cueva del Fantasma yang berarti gua hantu sebelum mendarat di dekat air terjun yang tinggi.
Tempat tersebut berada di cekungan-cekungan Tepui Aprada. Tepui adalah pegunungan-pegunungan yang dipenuhi tebing-tebing batu, salah satu wilayah asing dan jarang dijamah manusia di Venezuela bagian selatan. Area yang disebut Guyana Venezuela itu adalah salah satu sumber kekayaan biologi, geologi purba, dan kondisi alam yang masih utuh.
Ini adalah laporan pertama disertai bukti-bukti fotografi yang menunjukkan adanya gua yang sangat besar. Meskipun demikian, para peneliti menduga bahwa tempat tersebut bukan benar-benar gua namun sebuah jurang besar dan curam yang ambruk.
Katak beracun
ist.
Spesies katak beracun baru diberi nama Colosthetus breweri sesuai nama penemunya Charles Brewe-Carias.Selain gua, para peneliti juga menemukan spesies katak dendrobatid baru yang dinamai Colosthetus breweri, sesuai nama penemunya Charles Brewe-Carias. Dendrobatid adalah sebutan bagi katak-katak di Amerika Selatan dan Tengah yang dapat menembakkan racun.
Para ilmuwan memasukkan spesies yang baru ditemukan dalam genus Colosthetus karena memiliki ciri yang mirip dengan katak-katak yang telah diketahui sebelumnya. Pola pada kulitnya mirip, tidak ada rambut di jari-jarinya, telapak kaki yang halus, karakteristik lidah yang mirip, dan kombinasi warna kuning dan oranye di tubuh bagian bawah. Kelompok spesies tersebut dikenal sangat lincah melompat.
Colosthetus breweri adalah spesies kedelapan belas yang masuk ke dalam genus Colosthetus di Guyana Venezuela. Penemuan tersebut dijelaskan dalam jurnal Zootaxa edisi 17 Januari.
Sumber:
LiveScience.com
Penulis:
Wah

No comments: