Monday, February 27, 2006

Cormorant, Pesawat Mata-Mata yang Pandai Berenang

Cormorant, Pesawat Mata-Mata yang Pandai Berenang
Jakarta, Senin

Kirim Teman Print Artikel
popsi.com
Rekaan artis mengenai bentuk Cormorant kelak

Divisi Skunk Works, Lockheed Martin, yang terkenal karena karyanya berupa pesawat mata-mata U-2 dan SR-71 Blackbird kini hadir dengan jenis pesawat baru yang unik. Berbeda dari U-2 maupun Blackbird yang memiliki kemampuan terbang lebih tinggi dan lebih cepat dari semua pesawat lain di masanya, pesawat berjulukan Cormorant ini memulai dan mengakhiri misinya 45 meter di bawah permukaan air.
Cormorant, pesawat siluman bertenaga jet yang tidak memiliki awak ini dirancang untuk bisa diluncurkan dari tabung-tabung peluru kendali Trident yang berada di tubuh kapal selam raksasa kelas Ohio milik AL AS. Pesawat bisa dilengkapi senjata jarak pendek atau peralatan pengintaian tergantung misi yang diembannya.
Kapal selam-kapal selam peluncur nuklir itu sekarang menjadi berkurang fungsinya setelah perang dingin berakhir. Namun Cormorant memanfaatkan tabung-tabung peluru kendali nuklirnya sebagai pangkalan dalam misi mata-mata atau menghancurkan sasaran di daerah pesisir.
Tentu saja ini memanfaatkan tabung peluru kendali untuk dimuati pesawat bukan pekerjaan mudah.
Tabung-tabung itu memang panjang, namun lebarnya hanya 2,1 meter - bukan ukuran yang pas untuk sebuah pesawat. Selain itu Cormorant harus cukup kuat untuk menahan tekanan di bawah air ketika diluncurkan, sekaligus cukup ringan untuk bisa terbang.
Tantangan lain: selama ini misi kapal selam memiliki sifat siluman alias tidak terlihat. Nah, pesawat yang diluncurkan atau kembali ke kapal akan membongkar sifat siluman itu. Musuh akan tahu di mana posisi kapal selam berada.
Jawaban Skunk Works untuk masalah itu adalah pesawat seberat 4 ton dengan sayap menekuk seperti camar yang bisa terlipat di badan pesawat, sehingga pesawat bisa masuk ke tabung peluru kendali.
Cormorant dibuat dengan titanium untuk mencegah karat, dan bagian-bagian yang kosong diisi busa plastik agar bisa menahan tekanan. Badan pesawat juga diberi takanan gas dari dalam. Sementara ruang-ruang senjata, ruang mesin, dan pembuangan dilapisi bahan kedap agar tidak kemasukan air.
Kelak Cormorant tidak akan melesat dari tabung seperti peluru kendali. Ia akan diluncurkan menggunakan semacam lengan yang menuntunnya keluar menuju permukaan air. Begitu ia mencapai permukaan, pendorong roketnya akan menyala dan Cormorant terbang.
Setelah menyelesaikan misinya, pesawat akan kembali ke titik yang ditentukan. Kapal selam induknya kemudian akan mengirimkan kendaraan robot bawah air untuk menarik pesawat kembali ke sarangnya.
Badan Riset Pertahanan AS (Defense Advanced Research Projects Agency atau DARPA) membiayai pengujian beberapa sistem unik yang dimiliki Cormorant, termasuk model peluncuran dan wahana penjemput bawah air.
Uji coba ini akan selesai bulan September, lalu DARPA akan menentukan apakah mereka bakal mendanai prototipenya.
Sumber:
CNN
Penulis:
Wsn

No comments: