Wednesday, February 15, 2006

Menghasilkan Antibodi dari Telur Ayam

Menghasilkan Antibodi dari Telur Ayam


Jakarta, Kamis

Kirim Teman Print Artikel


ist
Telur bisa digunakan untuk menghasilkan antibodi





Selama 50 tahun bahkan mungkin lebih, telur ayam banyak digunakan untuk menghasilkan vaksin flu. Baru-baru ini, para ilmuwan melaporkan aplikasi lainnya, yaitu membuat antibodi monoklon, molekul-molekul yang meniru sistem kekebalan untuk melawan serangan tertentu.

Di antara sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan sering disebut limfosit B, yang masing-masing berperan sebagai antibodi tertentu. Dengan mengkloning limfosit B tunggal, para peneliti dapat menghasilkan antibodi yang identik satu sama lain secara massal untuk menyerang suatu target.

"Antibodi monoklon telah terbukti sukses dipakai untuk terapi. Lebih dari 25 jenis diterima tubuh manusia dan meningkatnya jumlah protein untuk pengembangan klinis," kata Robert J. Etches dari Oregon Therapetics.

Untuk memproduksi antibodi dalam jumlah yang lebih efisien, Etches dan koleganya memakai ayam dalam rantai produksinya. Pertama, mereka menanam gen untuk mengkodekan suatu antibodi dan juga gen yang mengendalikan cara kerjanya ke dalam sel batang embrionik ayam.

Sel-sel batang ini kemudian dimasukkan ke dalam embrio ayam yang sedang berkembang. Ketika ayam yang direkayasa telah dewasa, telur yang dihasilkan mengandung sejumlah miligram antibodi yang diinginkan.

Berdasarkan laporan yang dipublikasikan dalam Nature Biotechnology edisi September, antibodi monoklon yang dihasilkan melalui teknik ini juga menghasilkan kemampuan membunuh sel asing 10 hingga 100 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan melalui teknik kultur.

Metode memproduksi dengan telur juga memberikan waktu produksi relatif pendek, delapan bulan dan awal yang baik karena telah mengisolasi protein pada lingkungan yang stabil dan steril yang disediakan telur. Produksi vaksin dengan teknik lain pada umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama daripada menggunakan telur.


Sumber: sciam.com
Penulis: Wah

No comments: