Wednesday, January 18, 2006

Radar Militer Tembus Beton Hingga 30 Centimeter

Radar Militer Tembus Beton Hingga 30 Centimeter
Jakarta, Rabu

Kirim Teman Print Artikel
ist
Radar Scope yang dikembangkan DARPA dapat menembus beton setebal 30 centimeter.
Seperti dalam fiksi ilmiah saja, perangkat jinjing yang dikembangkan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dapat dipakai untuk mengenali ada tidaknya orang dalam ruangan dari balik dindingnya. Sensor geraknya dapat menembus dinding beton hingga setebal 30 centimeter.
Peralatan yang bernama Radar Scope itu diharapkan siap pakai pada tahun ini untuk digunakan di Irak. Dengan berat hanya 0,75 kilogram, perangkat ini dapat dibawa-bawa dengan leluasa layaknya ponsel. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu buah alat diperkirakan sekitar 1.000 dollar AS.
Tahan air dan kuat, alat ini bekerja dengan sumber energi baterai ukuran AA. Jika ditempelkan ke dinding, penggunanya dapat mendeteksi gerakan sekecil apapun termasuk gerak napas hingga 15,25 meter di balik dinding.
"Alat ini tidak akan mengubah mode operasi pembersihan," kata Edward Baranoski dari Kantor Proyek Spesial DARPA."Tapi, saat mereka memasuki gedung, paling tidak dapat mengutamakan ruangan mana yang akan disisir lebih dulu," lanjutnya. Alat tersebut akan memberikan gambaran yang lebih baik sebab dapat memberitahukan adanya orang di dalam ruangan atau tidak.
Ide seperti ini sebenarnya telah muncul sejak lama dalam novel fiksi ilmiah. Penulis fiksi kenamaan E.E. "Doc" Smith menceritakan perangkat sinar-X untuk mengenali orang di ruangan lain dalam novelnya Triplanetary yang terbit pada 1934. Alat yang dibuat DARPA juga terinspirasi detektor makhluk hidup yang diceritakan Frank Herbert dalam Cease Fire yang ditulisnya pada 1958.
Saat ini DARPA juga sedang mengembangkan teknologi pemindaian yang tidak hanya mengenali gerakan. Didesain untuk memberi gambaran menyeluruh lantai gedung, sensor alat ini diharapkan dapat menembus dinding berlapis dan mengenali berbagai jenis material, misalnya untuk mengetahui letak penyimpanan senjata. Tidak mustahil, tapi butuh waktu bertahun-tahun untuk mewujudkannya.
Sumber:
LiveScience.com
Penulis:
Wah

No comments: