Wednesday, January 18, 2006

Password dari Bawah Kulit

Password dari Bawah Kulit
New York, Senin

Kirim Teman Print Artikel
ist
Chip RFID yang ditanam terlihat menonjol di bawah kulit.
Berita Terkait:
RFID, Barcode Pintar Masa Depan
Mengingat password bisa saja membuat Anda frustasi jika tiba-tiba lupa saat benar-benar dibutuhkan. Membawa kartu magnetik atau mencatat atau menyimpannya di buku atau ponsel juga berbahaya jika sewaktu-waktu tidak sengaja berpindah ke tangan orang lain. Untuk mengatasinya, telah dikembangkan kunci otomatis yang disimpan dalam chip berukuran kecil dan ditanam di bawah kulit tangan.
Amal Graafstra (29) tidak perlu menggesek kartu, menekan tombol angka untuk membuka pintu atau menulis password untuk menggunakan komputernya. Ia cukup menggerakkan tangannya mendekati pintu pada jarak tertentu.
Sebuah pemancar radio frequency identification (RFID) yang ditanam di bawah kulit tangannya merupakan kunci bagi semua fasilitas yang dimilikinya. Chip komputer yang hanya seharga 2 dollar AS yang dipakai akan berhubungan dengan sebuah piranti pembaca yang dipasang di komputer dan alat elektronika lainnya. Chip tersebut akan aktif pada jarak 7,5 centimeter dari alat pembacanya. Perangkat pembacanya sendiri seharga 50 dolar AS.
Informasi untuk memperoleh chip maupun alat pembacanya juga tersedia secara online dalam situs digunakan untuk berbagi tentang teknologi tersebut. Menurut Graafstra, paling tidak sudah ada 20 orang yang menanam piranti mungil tersebut di dalam tubuhnya sekarang.
"Saya tidak merasakannya, tidak menghambat aktivitas saya, dan alat tersebut tidak melukai saya," kata Jennifer Tomblin (23), seorang mahasiswa dan pacar Graafstra yang juga melakukannya.
Karena ditanam di tangan, alat tersebut sangat menarik saat digunakan. Mikey Sklar (28) yang tinggal di Brooklyn mengatakan, "Piranti tersebut membuat Anda seperti memiliki keampuhan abrakadabra untuk membuka pintu dan mengirimkan password hanya dengan menggerak-gerakkan tangan." Chip RFID yang ditanam oleh seorang ahli bedah di Los Angeles pada tangan Sklar berukuran lebih kecil daripada sebutir biji padi dan dapat bertahan hingga 100 tahun.
Graafstra menggunakannnya sebagai cara untuk mempermudah hidupnya, namun menurut Sklar manfaatnya jauh lebih luas daripada yang digunakannya sekarang. Para seniman tato dan peternak juga dapat melakukannya untuk berbagai keperluan. Selama bertahun-tahun, para peternak telah menggunakan chip serupa ke tubuh ternaknya sehingga dapat dikembalikan pada pemiliknya jika suatu saat hilang dan ditemukan kembali.
"Di masa depan, teknologi akan digunakan oleh banyak orang untuk menyimpan, mengirim, dan mengakses informasi pribadi yang dirahasiakan secara nirkabel," kata Sklar. Untuk mengatasi masalah keamanan, Sklar saat ini sedang mengembangkan cara melindungi data tersebut sehingga tidak terbaca oleh pihak yang tidak diinginkan.
Meskipun demikian, tidak semua orang merasa membutuhkan kemudahan seperti ini. Wendy Tremayne, teman dekat Sklar yang juga seorang artis dan guru yoga merasa belum memerlukannya. "Jika lebih nyaman, mungkin saya mau, namun saya lebih suka yang organik," katanya.
Menurut Sklar, teknologi ini memang tidak untuk semua orang. Seperti halnya perangkat genggam, alat ini hanya penting jika seseorang benar-benar membutuhkannya.
Sumber:
reuters
Penulis:
Wah

No comments: