Wednesday, January 18, 2006

Lebih Banyak Bakteri dalam Perut

Lebih Banyak Bakteri dalam Perut
Jakarta, Jumat

Kirim Teman Print Artikel
ist.
Ada sekitar 128 jenis bakteri yang ditemuakn dalam perut manusia.
Lingkungan yang asam dalam lambung merupakan rumah dari berbagai jenis bakteri. Tapi jenis bakteri yang tinggal di sana mungkin lebih banyak dari perkiraan sebelumnya. Bahkan, salah satu bakteri yang tinggal di perut memiliki kekerabatan dengan spesies bakteri yang memakan sampah radioaktif.
Perut manusia merupakan ruangan oval yang berisi larutan asam hidroklorik yang sangat beracun dan protein peptida yang dibelah oleh enzim. Cairan lambung ini memiliki pH antara satu hingga tiga. Semakin kecil pH, semakin asam larutan.
Sejak lama, komunitas medis meyakini bahwa tidak banyak bakteri dari luar tubuh yang tahan hidup pada lingkungan yang keras di perut. Namun, pandangan tersebut berubah setelah Robin Warren dan Barry Marshall dari Australia menemukan bakteri Heliobacter pylori dalam lambung pada 1982.
Kedua peneliti menunjukkan bahwa bakteri tersebut adalah biang tukak lambung atau gastritis yang merupakan salah satu gejala maag. Para dokter sebelumnya mengira bahwa penyebabnya adalah stress atau makanan pedas. Karena itulah, keduanya memperoleh penghargaan Nobel Kedokteran 2005.
Meskipun demikian, sebelumnya hanya sedikit jenis bakteri yang pernah ditemukan di dalam perut. Tapi, saat mengekstrak materi genetik dari lambung 19 orang, para peneliti menemukan jejak biologis dari 128 jenis bakteri. Kebanyakan di antaranya tidak pernah diketahui berada di dalam perut sebelumnya, dan 10 persennya merupakan jenis bakteri yang baru ditemukan.
Salah satu jenis bakteri yang baru ditemukan masih satu kerabat dengan bakteri terkuat Deinococcus radiodurans. Jenis bakteri ini juga disebut ekstrimofil karena mampu bertahan hidup di lingkungan yang kemungkinan besar membunuh organisme lainnya, misalnya sampah radioaktif atau sumber air panas.
Radiasi dengan dosis 10 Gray sudah cukup untuk membunuh manusia, namun bakteri ini tahan pada lingkungan 5.000 Gray tanpa terlihat efek di badannya. Mereka dapat bertahan di lingkungan yang panas, dingin, hampa, dan asam. Para ilmuwan menyebutnya sebagai Conan-nya bakteri, diambil dari tokoh barbarian fiktif.
"Meskipun demikian, masih belum diketahui dengan pasti apakah kerabat D. radiodurans yang tinggal di perut juga tahan terhadap radiasi," kata David Relman, investigator prinsip penelitian ini yang juga seorang ahli mikrobiologi dan immunologi dari Stanford University. Yang menarik dari bakteri ini adalah karena kekerabatannya dengan bakteri ekstimofil tersebut.
Pada penelitian selanjutnya, Relman akan mempelajari isi perut para sukarelawan pada waktu tertentu untuk menentukan apakah bakteri tersebut tinggal di dalam perut atau hanya terbawa makanan sementara waktu. Hasil penelitian yang dipimpin oleh Elisabeth Bik dari Stanford University ini dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Science edisi Januari.
Sumber:
LiveScience.com
Penulis:
Wah

No comments: