Wednesday, January 18, 2006

Gudang Bibit Teraman di Dunia

Gudang Bibit Teraman di Dunia
Jakarta, Senin

Kirim Teman Print Artikel
ist.
Gudang benih dibangun untuk mengamankan sumber pasokan pangan dunia
Proyek ini mungkin akan menjadi bank benih paling lengkap dan aman di dunia. Di tempat tersebut akan disimpan semua jenis bibit tanaman pangan di seluruh dunia dan dibangun pada ruangan berkonsentrasi tinggi dalam perut gunung di sebuah pulau yang berjarak 1.000 kilometer dari Kutub Utara.
Ruangan ini didesain untuk menyimpan sekitar 2 juta bibit yang mewakili varietas sumber pangan penduduk dunia. Tujuannya adalah mengamankan sumber pasokan makanan penduduk dunia menghadapi kemungkinan perang nuklir, perubahan iklim, terorisme, naiknya permukaan air laut, gempa, dan terbatasnya pasokan listrik dunia.
"Jika terjadi sesuatu yang paling buruk, paling tidak ini dapat membantu penduduk dunia merekonstruksi pertanian di Bumi," kata Cary Fowler, direktur Global Crop Diversity Trust, organisasi independen yang mempromosikan proyek ini.
Pemerintah Norwegia berencana membangun proyek bank benih ini tahun depan atas dorongan para ilmuwan pertanian. Ruangan senilai 3 juta dollar AS akan dibangun dalam sebuah gunung yang dilapisi permafrost (es di lapisan tanah permukaan atas) di Pulau Spitsbergen.
Ruangan tersebut akan dilindungi dinding beton terkuat setebal satu meter dan dilindungi pelindung udara dan pintu tahan ledakan. Meskipun demikain, tempat tersebut tidak akan dijaga secara khusus sebab di sekitarnya masih banyak beruang kutub yang berkeliaran sebagai gantinya.
Agar benih-benih yang disimpan terlindung dengan baik, diperlukan suhu ruangan yang selalu beku. Operatornya direncanakan untuk mengganti pelindung udara di sekitarnya setiap musim dingin, ketika suhu di pulau tersebut sekitar minus 18 derajat Celcius. Namun, jika bencana menyebabkan dinding ruangan pecah sekalipun, lapisan permafrost tetap akan melindungi benih.
"Ini akan menjadi bank genetik yang paling aman," kata Fowler. Meskipun demikian, benih di dalamnya hanya akan digunakan jika sumber lain di dunia telah hilang. Pembangunan bank benih ini akan melengkapi bank-bank benih yang sudah ada. Jenis benih yang disimpan akan mewakili berbagai jenis tanaman yang telah dibudidayakan manusia selama sekitar 10 ribu tahun.
Norwegia telah mengusulkan proyek ini sejak 1980, namun ditangguhkan karena masalah keamanan yaitu ancaman Uni Soviet terhadap daerah tersebut. Berakhirnya perang dingin dan ditandatanganinya Perjanjian Internasional tentang Sumber-sumber Genetika Tanaman, mendorong dijalankannya kembali ide tersebut. Proyek ini juga didukung PBB sejak pertemuan Organisasi Pangan Dunia (FAO) di Roma, Oktober 2005.
Proyek ini semakin didukung di tengah besarnya perhatian dunia terhadap keamanan bank bibit yang ada sekarang. Banyak pihak yang mengkritik kemanan yang lemah, sistem pendinginan yang buruk, dan pasokan listrik yang terbatas pada pembangunan bank bibit yang sudah ada.
Di akhir 1980, sekelompok teroris merampok bank benih kentang dunia di Pegunungan Andes. Di lain pihak, berbagai penolakan kehadiran bank benih juga dilakukan para aktivis anti globalisasi.
Meskipun demikian, proyek ini akan terus dijalankan. Rencananya akan dimulai dengan pengumpulan benih dari jaringan bank benih yang sudah ada di Filipina, Meksiko, Suriah, Nigeria, dan berbagai lokasi lainnya. Kegiatan tersebut akan dilakukan oleh Consultative Group on International Agricultural Research yang dibentuk Bank Dunia. "Kami kemudian akan mengambil sampel dari berbagai belahan dunia sampai mewakili seluruh benih tanaman," kata Fowler.
Sumber:
NewScientist.com
Penulis:
Wah

No comments: