Thursday, December 22, 2005

Padi Unggul Berdaun Kaku

Padi Unggul Berdaun Kaku
Jakarta, Kamis

Kirim Teman Print Artikel
ist.
Padi berdaun kaku dan tumbuh vertikal efektif melakukan fotosintesa dan hemat lahan.
Berita Terkait:
Ilmuwan Memecahkan Kode DNA Padi
Vitamin A Tinggi dari Beras Emas Rekayasa Genetis

Padi telah menjadi salah satu sumber pangan utama penduduk dunia. Sebab, jenis rumput-rumputan yang memiliki daun memanjang dan tumbuh subur di tanah basah ini menghasilkan bulir yang dapat dimakan.
Sejak 1960-an, para peneliti mengembangkan padi yang dapat merespon pupuk dengan baik melalui teknik rekayasa genetika. Tujuannya, agar para petani dapat menanam lebih banyak padi di lahan yang ada. Dengan demikian lebih banyak bulir yang dihasilkan sebagai cara mencegah kekurangan pangan dan kelaparan.
Baru-baru ini, para ilmuwan kembali memperbaiki kualitas tanaman padi, tapi dengan cara yang berbeda. Mereka bukannya menanam gen-gen yang dibutuhkan tanaman, tapi justru mengambil salah satu gen yang berperan dalam proses pertumbuhan.
Tujuannya, menghasilkan daun yang kaku. Salah satu jenis tanaman padi yang memiliki daun kaku diketahui kekurangan gen OsDWARF4 yang mengatur produksi steroid yang berperan dalam pertumbuhan daun.
Para ilmuwan telah mengetahui sejak lama adanya salah satu jenis padi yang berdaun kaku dan berharap dapat digunakan untuk meningkatkan produksi bahan pangan. Namun, usaha sebelumnya untuk meningkatkan kekuatan tanaman dengan mematikan gen tertentu menyebabkan tanaman kerdil atau produksi bulir yang buruk.
Oleh karena itu, Tomoaki Sakamoto dari University of Tokyo dan koleganya menguji 34 varietas padi ketika gen OsDWARF4 diambil. Tanpa gen tersebut, tanaman membentuk daun yang normal tapi kaku. Namun, perlakuan ini tidak menyebabkan gangguan pada proses berbunga dan pertumbuhan bulir padi. Para peneliti melaporkan hal tersebut dalam Nature Biotechnology.
Dengan daun yang kaku dan memanjang vertikal memungkinkan sinar matahari mencapai seluruh bagian daun bahkan pada dahan terbawah. Dengan demikian proses fotosintesis dapat ditingkatkan begitu pula produksi bulirnya. Hal tersebut juga menyebabkan tanaman padi dapat ditanam lebih berdekatan.
Padi jenis baru ini juga dapat mengatasi masalah lingkungan. Varietas ini dapat menghasilkan 30 persen bulir lebih banyak daripada padi biasa dan tidak tergantung dengan pupuk seperti varietas padi unggul yang ada sekarang.
Sumber:
sciam.com/physorg.com
Penulis:
Wah

No comments: