Monday, April 03, 2006

Orang Berusia Lanjut Berisiko Mati Kesepian

Orang Berusia Lanjut Berisiko Mati Kesepian
Jakarta, Senin

Kirim Teman Print Artikel
ist.
Kesepian tidak baik bagi kesehatan.
Kesepian dapat berujung pada kematian. Menurut para peneliti, rasa kesepian mungkin dapat memicu naiknya tekanan darah dan berdampak buruk bagi kesehatan sebagai penyebab kematian seseorang. Tapi, risiko ini baru terlihat muncul pada orang-orang yang berusia lanjut usia.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Chicago terhadap pria dan wanita yang berusia antara 50 hingga 68 tahun. Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Psychology and Aging menunjukkan bahwa mereka yang merasa kesepian juga memiliki tekanan darah lebih tinggi daripada yang tidak kesepian.
Orang yang kesepian rata-rata memiliki tekanan darah sekitar 30 kali lipat lebih tinggi daripada orang yang tidak kesepian. Padahal, tekanan darah tinggi adalah faktor utama penyebab penyakit jantung, penyebab kematian pertama di banyak negara industri dan menempati urutan kedua di AS.
Penelitinya Richard Suzman dari National Institute of Aging menyatakan terkejut melihat hubungan yang jelas antara perasaan kesepian dan tekanan darah tinggi. Ia dan para para peneliti lainnya memang membedakan kesepian dengan depresi, umur, jender, berat, konsumsi alkohol, merokok, stres, dan faktor lainnya.
Kesepian ini benar-benar menggerogoti tubuh Anda. Penelitian menunjukkan, kesehatan yang memburuk karena pengaruh kesepian ini semakin besar dengan bertambahnya usia. Selain itu, kesepian berdampak lebih buruk bagi tekanan darah daripada faktor psikologi atau sosial lainnya.
Naiknya tekanan darah sebesar turunnya tekanan darah karena latihan olahraga dan diet menurunkan berat badan. "Sebanding dengan efek baiknya bagi kesehatan yang sering disarankan, seperti olahraga untuk mengendalikan tekanan darah," kata Hawkley.
Menurut peneliti lainnya, John T. Cacioppo, orang yang kesepian selalu merasa dalam kondisi tertekan dan terancam bukannya tertantang. Mereka juga bertindak pasif dan menghindari segala bentuk tekanan, bukannya mencoba memecahkan masalah tersebut.
Penderita kesepian yang telah melalui usia lanjut juga cenderung memiliki masalah alkohol, depresi, sistem kekebalan menurun, sulit tidur, dan keinginan bunuh diri. Sebelumnya, para psikolog menganggap hubungan kesepian dengan gangguan kesehatan dan fungsi tubuh hanyalah respons tekanan yang umum. Namun, hasil penelitian terakhir menunjukkan bahwa kesepian menimbulkan dampak tersendiri.
Sebagai gambaran, sekitar seperlima penduduk AS didera kesepian. Mereka merasa tidak bahagia, tertekan, tidak punya teman, dan dihindari orang-orang di sekitarnya. Saat ini, semakin banyak orang yang cenderung hidup sendirian dan jauh dari teman serta kerabatnya.
Agar tekanan darah dapat diturunkan dan serangan jantung dapat dicegah, memelihara persahabatan, pernikahan, atau sekadar bercengkerama dengan pasangan mungkin dapat membantu. Pada penelitian selanjutnya, para ilmuwan akan memastikan apakah kesepian menyebabkan tekanan darah tinggi atau sekadar saling berhubungan saja.
Sumber:
LiveScience.com
Penulis:
Wah

No comments: