Sunday, November 12, 2006

Saudara Tua Manusia Tubuhnya Berduri

AFP/NOAA-HO
Bulu babi ungu memiliki gen-gen yang mirip dengan manusia, dan memiliki sistem kekebalan yang sangat mengagumkan sehingga bisa dijadikan mode pengembangan pengobatan baru untuk melawan penyakit.

BERITATERKAIT
MANUSIA MODERN DAN NEANDERTHAL ... EVOLUSI OTAK MANUSIA DITENTUKAN GEN ...
Saudara Tua Manusia Tubuhnya Berduri
Siapa menyangka kalau salah satu saudara tua manusia adalah mahluk kecil berduri dan tak bertulang belakang yang hidup di dasar laut. Urutan kode DNA-nya memiliki banyak kesamaan dengan DNA manusia.
"Bulu babi tidak lebih mirip dengan manusia dibandingkan lalat buah, tapi 70 persen gen bulu babi memiliki kemiripan dengan manusia sementara pada lalat buah hanya 40 persennya saja," kata George Weinstock dari Sekolah Kedokteran Baylor, AS yang memimpin proyek pengurutan DNA bulu babi.
Dalam laporan khusus yang dimuat jurnal Science edisi 9 November, para peneliti mendeskripsikan genom seekor bulu babi berwarna ungu (Strongylocentrotus purpuratus). Tidak hanya gen yang mirip, bulu babi dan manusia memiliki kemiripan sistem kekebalan tubuh sehingga penemuan ini bisa menjadi dasar pengembangan sistem pengobatan baru.
Bulu babi memiliki bentuk tubuh bulat dipenuhi duri untuk merambat di dasar lautan. Bulu babi termasuk dalam filum Echinodermata, satu kelompok dengan bintang laut dan ketimun laut. Sedangkan manusia satu kelompok dengan hewan-hewan bertulang belakang dalam filum Chordata. Kedua jenis filum merupakan cabang kelompok besar yang disebut Deuterostoma.
Kemiripan antara manusia dan bulu babi yang memiliki jalur kekerabatan jauh dapat dijadikan model untuk memahami proses evolusi. Dalam proyek genetika tersebut, para ilmuwan mengambil DNA dari sperma seekor bulu babi jantan California yang hidup menyebar di pantai barat AS dari Baja hingga Alaska. Hasil identifikasi menunjukkan ada 23.300 gen yang tersusun dari 814 juta kode DNA yang dimiliki seekor bulu babi.
Analisis terhadap genom bulu babi juga menunjukkan bahwa bulu babi memiliki sistem kekebalan dan kepekaan gen yang unik dan kompleks. Hal ini dapat menjelaskan mengapa hewan tersebut bisa bertahan hingga 100 tahun.
"Mereka hidup bahkan lebih lama dari manusia dan sangat melindungi dirinya," kata Weinstock. Di luar dugaan, mereka memiliki sistem kekebalan turunan yang sangat beragam.
Sementara sistem kekebalan tubuh manusia harus mempelajari benda asing yang membahayakan tubuh sebelum menangkalnya, tubuh bulu babi memiliki kemampuan langsung mendeteksi bakteri dan virus berbahaya dan membinasakannya. Kemampuan ini dapat dipelajari untuk mengembangkan sistem pengobatan baru melawan penyakit. Beberapa gen yang dimiliki bulu babi juga diketahui mirip dengan gen manusia yang menyebabkan penyakit distropi otot dan penyakit Huntington.
Pengurutan DNA tersebut juga membantu para ilmuwan mempelajari proses pembentukan bagian luar tubuh bulu babi. Hewan ini tidak memiliki mata dan telinga, tapi memiliki gen yang berhubungan dengan pembentuk sensor penglihatan, bau, rasa, pendengaran, dan keseimbangan.
"Tidak seorang pun yang memprediksi sebelumnya kalau bulu babi punya gen yang dapat membentuk sistem penglihatan," kata Gary Wessel, anggota konsorsium pengurutan genom bulu babi dari Universitas Brown, AS. Beberapa protein sensor penglihatannya terkumpul di kaki silinder, bagian tubuh yang diduga membantu proses penginderaan.
Meski demikian masih belum dapat dipastikan apakah sensor tersebut juga dapat dipakai untuk melhat mengingat di dasar laut tidak ada cahaya. Fungsi dan peranannya akan dipelajari lebih lanjut setelah penelitian genomnya diselesaikan.Sumber: LiveScience.comPenulis: Wah

No comments: