Monday, July 17, 2006

Jamur Indian Punya Efek Menenangkan

Jamur Indian Punya Efek Menenangkan


WASHINGTON, SENIN - Jamur yang biasa digunakan oleh suku asli Indian dan kelompok Hippies untuk berbagai keperluan ritual sepertinya memiliki efek mistis yang dapat menenangkan. Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar sukarelawan yang mengonsumsinya mengalami pengalaman spiritual saat berhalusinasi karena efek zat psilocybin yang terkandung di dalamnya.

Tim peneliti yang terdiri dari sejumlah dokter awalnya menggunakan bahan tersebut untuk menguji pengaruhnya terhadap para penderita kanker stadium lanjut. Mereka berharap para penderita kanker ganas dapat menghadapi hari-hari terakhirnya dengan lebih tenang.

Lebih dari 60 persen orang yang diberi kapsul psilocybin yang berasal dari jamur tersebut mengatakan mengalami pengalaman mistis. "Banyak diantara relawan yang melaporkan pengalaman pribadi di luar hal yang umum," kata Roland Griffiths, seorang profesor ahli psikiatri dan ilmu tingkah laku dari Universitas John Hopkins di Baltimore yang memimpin penelitian.

Kelompok lainnya mengatakan mengalami perasaan sama dengan pengalaman spiritual luar biasa yang pernah mereka alami. Antara lain, perasaan yang mereka alami pada saat melahirkan anak pertama atau perasaaan saat mereka menghadapi kematian orang tua. Efek-efek tersebut masih terasa untuk beberapa waktu lamanya.

Dua bulan setelah menerima obat tersebut, para relawan mengatakan merasa yang jauh lebih membaik terutama dalam menerima kenyataan hidupnya dan mempunyai harapan lebih besar memandang kehidupan. Demikian laporan yang dimuat didalam jurnal Psychopharmacology.

Murni ilmiah

Para peneliti mengatakan telah melakukan penelitian secara sistematik terhadap pemberian psilocybin dengan melakukan pengamatan seksama. Bahkan, dalam penelitian ini telah dilakukan pemantauan untuk meminimalisasi dampak yang tak diinginkan, misalnya efek rasa takut yang amat besar sehingga menyebabkan paranoia.

"Apabila keadaannya tidak dipantau secara ketat maka bisa dibayangkan emosi orang tersebut akan berkembang menjadi panik dan menjurus ke arah yang berbahaya," ujarnya. Griffith mengatakan obat tersebut mungkin berguna juga untuk menangani para pengguna narkoba demikian pula bagi pasien yang mengalami depresi.

Psilocybin adalah zat non-toksik dan tidak menyebabkan kondisi addiktif dan bertindak sebagai zat kimia yang membawa pesan kepada yang disebut serotonin atau sel otak yang amat berkaitan dengan perasaan. Zat ini berasal dari sejumlah spesies jamur yang digunakan suku asli Benua Amerika.

Di dalam Undang-undang AS, zat tersebut diklasifikasikan sebagai zat halusinogenik (memberikan efek halusinasi) dengan standar dibawah heroin. Namun penggunaannya dalam eksperimen kedokteran telah disetujui oleh Badan Obat dan makanan AS (FDA).



Sumber: Antara
Penulis: Wah

No comments: