Tuesday, July 11, 2006

Ikan Cegah Kebutaan Karena Rokok


istimewa
Konsumsi dua porsi ikan atau lebih dalam seminggu dapat menurunkan risiko degenerasi macular pada perokok berusia lanjut.



Ikan Cegah Kebutaan Karena Rokok



JAKARTA, SELASA - Risiko seseorang terserang kebutaan di usia senja atau disebut degenerasi macular dapat diturunkan dengan mengonsumsi ikan. Kebutaan seperti ini menyerang seseorang saat usia senja dan cenderung menyerang para pecandu rokok.

Kemunduran macular menyebabkan pusat penglihatan mata di bagian tengah menjadi kabur. Kondisi seperti merupakan penyebab utama kebutaan pada orang-orang berusia di atas 60 tahun.

Penelitian yang dilakukan Massachusetts Eye and Ear Infirmary di Boston menemukan bahwa konsumsi rokok secara rutin meningkatkan risiko kebutaan hingga dua kali lipat dibandingkan yang tidak merokok. Risikonya juga tetap tinggi pada bekas pecandu yang telah berhenti merokok.

Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa orang-orang yang mengonsumsi banyak ikan, termasuk para perokok, cenderung terhindar dari serangan ini. Serangan paling rendah terlihat pada orang-orang yang mengonsumsi ikan dua porsi atau lebih setiap minggunya.

Sekitar sepertiga risiko serangan penyakit disebabkan rokok dan sekitar seperlima dari kasus yang diamati diperkirakan dapat dicegah dengan asupan ikan atau asam lemak omega 3 secara rutin. Demikian kesimpulan para peneliti yang dimuat dalam Archieves of Opthalmology.

Pada penelitian lain yang dimuat jurnal yang sama, para peneliti Westmead Millennium Institute and Vision Co-operative Research Center di Sydney, Australia melaporkan pengaruh omega 3 yang sama terutama pada orang-orang yang makan dua porsi ikan atau lebih dalam seminggu. Bahkan, pengaruhnya tetap positif meskipun sejarah merokok pada orang-orang yang diteliti ikut diperhitungkan.

Asupan asam lemak esensial yang tidak cukup bisa menyebabkan metabolisme abnormal dan perbaikan sel di retina. Sementara itu, kandungan omega 3 yang tinggi pada ikan mungkin mencegah oksidasi dan degenerasi di retina.



Sumber: reuters
Penulis: Wah

No comments: